Pages

Subscribe:

Isnin, 31 Mac 2014

SALAM BUAT INSAN


SALAM BUAT INSAN

Salam buat insan.
Lihatlah harapan.
Sebab semua adalah kehidupan.
Kehidupan..kehidupan..kehidupan.
Nikmat nya perhubungan.
Bagus nya pekerjaan.
Indah nya kemenangan.
Kerana kelmarin adalah impian.
Esok hanyalah bayangan.
Dan hari ini adalah kesempatan.
Kita gubah bunga kehidupan.
Dengan hari kelmarin penuh impian.
Hari esok penuh harapan.
Dan hari ini penuh pengisian.
Insyaa Allah..

Khamis, 27 Mac 2014

MESTILAH ISLAM


MESTILAH ISLAM

Imam Hasan Al-Banna berkata :
Individu islam yang ingin di bina :
Mestilah islam FIKIRAN nya.
Mestilah islam AQIDAH nya.
Mestilah islam AKHLAQ nya.
Mestilah islam PERASAAN nya.
Mestilah islam AMALAN nya.
Mestilah islam TINGKAH LAKU nya.

SEBENAR-BENAR BAHAGIA


SEBENAR-BENAR BAHAGIA.

Manis nya iman akan terasa.
Bila segala nya hanya Lillahi Taala.
Kita berpuasa..
Tatkala orang lain kenyang sendawa.
Kita menangis hiba..
Tatkala orang lain di lalaikan dunia.
Kita bangun di gelap gelita
Tatkala orang lain tidur lena

APABILA ALLAH HENDAK MEMBERI


APABILA ALLAH HENDAK MEMBERI

Apabila Allah hendak memberi kebaikan kepada seseorang insan.
Maka di beri kepada nya KEFAHAMAN.

Apabila Allah hendak memberi kebaikan dalam kekeluargaan.
Maka di beri kepada mereka KELEMBUTAN.

Apabila Allah hendak memberi kebaikan di dalam kemasyarakatan.
Maka di beri kepada mereka pemimpin yang takutkan Tuhan.

BILA KITA INGATKAN MATI.



BILA KITA INGATKAN MATI

Bila kita ingatkan mati.
Tiada lagi nak DENGKI-DENGKI.
Bila kita ingatkan mati.
Kita tak PENTING diri sendiri.
Bila kita ingatkan mati.
Kita boleh buangkan BENCI.
Bila kita ingatkan mati.
Semua orang kita AMPUNI.
Bila kita ingatkan mati.
Kita selalu INSAFI diri.
Bila kita ingatkan mati.
Kita BERUSAHA kuat lagi.
Bila kita ingatkan mati.
Kita saling MENASIHATI.
Bila kita ingatkan mati.
Kita telah MENGHIDUPKAN hati.
Bila kita ingatkan mati.
Tidak ada KESEDIHAN lagi.
Bila kita ingatkan mati.
Kita seronok hendak BERBAKTI.
Bila kita ingatkan mati.
Hidup menjadi lebih BERERTI.
INSYAA ALLAH (^_^)v.

HAPUSKAN BINTIK HITAM



CARA MENGHILANGKAN TAPAK SYAITAN DARI HATI INSAN.

Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Setiap anak Adam adalah bersalah dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mau bertaubat.” (HR. Imam At-Tirmidzi no. 2499)

Tak seorangpun diantara kita sebagai manusia yang tidak pernah lepas dan selamat dari kekurangan. Akan tetapi masing-masing dari kita berbeda-beda tingkat kekurangannya sesuai dengan takdir masing-masing. Namun pada asalnya setiap kita memiliki kekurangan. Didalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seandainya para hamba tidak melakukan dosa niscaya Allah akan menciptakan makhluk lain yang melakukan dosa, kemudian Allah akan mengampuni mereka, dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha penyayang.” (HR. Al-Hakim-IV/246)

Kesalahan yang dilakukan oleh diri-diri kita akan tertutupi dengan taubat. Taubat yang selalu diawali dengan penyesalan akan dosa yang kemudian melahirkan keinginan kuat untuk tidak mengulanginya lagi, bertekad untuk memperbaiki diri karena kita mengetahui bahwa perbuatan maksiat adalah penghalang antara manusia dengan Rabbnya. Kesadaran ini yang akan mengantarkan kepada kesuksesan dan keselamatan. Perasaan takut (khauf) dan berharap (raja) hanya kepada Allah akan melahirkan dalam diri taubat yang nashuha.

Dzat yang Maha Pengampun, Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang berfirman :

“…Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”(QS. An-Nuur :31)

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya…”(QS, At-Tahriim:8)

Maka marilah kita bersegera melakukan taubat nashuha yang akan mensucikan ruh kita dari segala kotoran-kotorannya dan membersihkan dari karatnya (raan). Karena dosa-dosa adalah karat yang melekat pada hati dan penghalang dari hal-hal yang dicintai oleh syariat. Sehingga taubat adalah kewajiban bagi kita yang tak bisa ditawar-tawar lagi.

Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya apabila seorang mukmin melakukan dosa, maka akan terjadi bintik hitam di dalam hatinya. Jika ia bertaubat dan melepaskan dosa tersebut serta beristighfar, maka hatinya akan dibersihkan. Namun, jika ia menambah dosanya, maka bintik hitam tersebut pun akan bertambah sehingga menutupi hatinya. Maka itulah yang dimaksud dengan raan (karat) yang disebutkan oleh Allah dalam kitab-Nya, “Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka” (QS. Al-Muthaffifin:14) (HR. At-Tirmidzi no. 3334)

Sesungguhnya AKU telah menciptakan hamba KU menjadi orang yang lurus semua nya akan tetapi syaitan itu memalingkan mereka dari agama nya.
( H.Q.R. Imam Muslim )

Sekarang tibalah saatnya bagi kita untuk mengganti kejelekan yang telah dikerjakan dengan amal kebaikan. Semoga Allah menjadikan kita termasuk diantara hamba-hamba-Nya yang bertaubat dengan taubatan nashuha dan memberikan kepada kita surga dan tambahannya (memandang Wajah Allah ‘Azza Wa Jalla). Aamiin

KUNCI-KUNCI KEJAYAAN DAN KEBAHAGIAAN.

KUNCI-KUNCI KEJAYAAN DAN KEBAHAGIAN

Kunci SOLAT adalah KEBERSIHAN.
Kunci HAJI dan IHRAM adalah meninggalkan LARANGAN-LARANGAN.
Kunci KEBAJIKAN adalah KEIKHLASAN.
Kunci SYURGA adalah TAUHID kepada Tuhan.
Kunci ILMU adalah PERTANYAAN dan ADAB SOPAN.
Kunci PERTOLONGAN adalah KESABARAN.
Kunci KEJAYAAN adalah KESYUKURAN.
Kunci KEKUASAAN adalah KASIH SAYANG dan BERPESAN-PESAN.
Kunci KEMENANGAN adalah KETAQWAAN.
Kunci TAUFIQ adalah BERBELAS KASIHAN dan MENCINTAI TUHAN.
Kunci KEMAQBULAN adalah BERDOA dengan KESUNGGUHAN.
Kunci CINTA AKHIRAT adalah meninggalkan segala LARANGAN.
Kunci KEIMANAN adalah TAFAKUR dan TADABBUR kekuasaan Tuhan.
Kunci PERTEMUAN dengan Ar-Rahman adalah hati yang SEJAHTERA dari segala KEJAHATAN.
Kunci KEHIDUPAN adalah TADABBUR ayat-ayat AL-QURAN.
Kunci KERAHMATAN adalah IKHLAS kepada Tuhan dan TULUS sesama insan.
Kunci KURNIAAN adalah ISTIGHFAR dan TAQWA kepada Tuhan.
Kunci KEMULIAAN adalah TAATKAN ALLAH dan kasih Rasul Junjungan.
Kunci KEJAYAAN adalah PENDEK angan-angan.
Kunci KEBAIKAN adalah cinta kepada ALLAH dan hari kemudian.
Kunci KEJAHATAN adalah PANJANG ANGAN-ANGAN dan CINTAKAN KEDUNIAAN.
Kunci KEJAHATAN adalah PANJANG ANGAN-ANGAN dan CINTAKAN KEDUNIAAN

EMPAT WAKTU UNTUK MU.


EMPAT WAKTU UNTUK MU

Sebahagian Ulama arif telah berkata :
Setiap hamba Allah memiliki empat waktu dalam hidup nya
Dan tidak ada yang kelimanya.
Keempat waktu itu adalah :
Waktu mendapat KENIKMATAN.
Waktu mendapat UJIAN.
Waktu melakukan KETAATAN.
Dan waktu melakukan KEMAKSIATAN.

Barangsiapa waktu nya mendapat KENIKMATAN.
Maka hendaklah ia menzahirkn rasa KESYUKURAN.
Barangsiapa waktunya mendapat UJIAN.
Maka hendaklah ia merasa redha penuh KESABARAN.
Barangsiapa waktu nya mendapat KETAATAN.
Maka hendaklah ia sedar Allah memberi KEKUATAN.
Dan barangsiapa waktu nya melakukan KEMAKSIATAN.
Maka hendaklah ia bertaubat dan beristighfar penuh PENYESALAN.

Rabu, 26 Mac 2014

SEPULUH PERKARA PELEBUR DOSA.

Syaikhul  Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,
Dalil-dalil Al Kitab dan As Sunnah menunjukkan bahwa ada sekitar sepuluh pelebur dosa, (rinciannya sebagai berikut):
Pertama: Taubat.
Hal ini disepakati oleh kaum muslimin. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa  semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53)
Allah Ta’ala juga berfirman,
أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?” (QS. At Taubah: 104)
Begitu pula Allah Ta’ala berfirman,
وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ
Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan.” (QS. Asy Syura: 25). Dan masih banyak ayat-ayat lainnya semisal ini yang menunjukkan bahwa taubat akan melebur dosa.
Kedua: Istighfar (Mohon ampunan pada Allah).
Sebagaimana terdapat dalam hadits shahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إذَا أَذْنَبَ عَبْدٌ ذَنْبًا فَقَالَ : أَيْ رَبِّ أَذْنَبْت ذَنْبًا فَاغْفِرْ لِي فَقَالَ : عَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ قَدْ غَفَرْت لِعَبْدِي ثُمَّ أَذْنَبَ ذَنْبًا آخَرَ فَقَالَ أَيْ رَبِّ أَذْنَبْت ذَنْبًا آخَرَ . فَاغْفِرْهُ لِي فَقَالَ رَبُّهُ : عَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ قَدْ غَفَرْت لِعَبْدِي فَلْيَفْعَلْ مَا شَاءَ قَالَ ذَلِكَ : فِي الثَّالِثَةِ أَوْ الرَّابِعَةِ
Jika seorang hamba berbuat dosa, lalu ia berkata: Wahai Rabbku, aku betul-betul telah berbuat dosa, ampunilah aku. Rabbnya menjawab, “Hamba-Ku telah mengetahui bahwa ia memiliki Rabb yang Maha Mengampuni dosa dan menhukumi setiap dosa. Aku telah mengampuni hamba-Ku.” Kemudian ia berbuat dosa lainnya, lantas ia pun mengatakan pada Rabbnya, “Wahai Rabbku, aku betul-betul telah berbuat dosa lainnya, ampunilah aku.” Rabbnya menjawab, “Hamba-Ku telah mengetahui bahwa ia memiliki Rabb yang Maha Mengampuni dosa dan menhukumi setiap dosa. Aku telah mengampuni hamba-Ku. Lakukanlah sesukamu (maksudnya: selama engkau berbuat dosa lalu bertaubat, maka Allah akan mengampunimu, pen).” Kemudian ia pun melakukan dosa lain yang ketiga atau keempat.”[1]
Dalam shahih Muslim, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمِ يُذْنِبُونَ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُونَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ
Seandainya kamu sekalian tidak berbuat dosa sama sekali, niscaya Allah akan memusnahkan kalian. Setelah itu, Allah akan mengganti kalian dengan umat yang pernah berdosa. Kemudian mereka akan memohon ampunan kepada Allah (beristighfar) dan Allah pun pasti akan mengampuni mereka.”[2]
Dapat kita katakan bahwa sebagai pelebur dosa ialah istighfar (mohon ampunan pada Allah) disertai dengan taubat. Hal ini sebagaimana dapat dilihat pada hadits,
مَا أَصَرَّ مَنْ اسْتَغْفَرَ وَإِنْ عَادَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ
Bukanlah orang yang terus berbuat dosa orang yang meminta ampunan (beristighfar) walaupun ia kembali melakukan dosa dalam sehari sebanyak seratus kali.[3]
Sebagian ulama mengatakan bahwa istighfar tanpa taubat pun dapat melebur dosa. Penjelasan lebih jauh tentang hal ini diulas di tempat lainnya. Karena istigfar yang disertai dengan taubat, itulah yang ada pada orang yang ingin bertaubat. Sedankan istighfar yang tidak disertai dengan taubat, maka ini akan didapati pada sebagian orang yang beristighfar, di mana istighfar mereka di dalamnya terdapat khosyah (rasa takut yang sangat pada Allah), ada pula rasa ingin kembali pada-Nya. Inilah yang dapat menggugurkan dosa-dosanya. Sebagaimana masalah ini dapat kita lihat tentang hadits “bithoqoh”, orang yang memiliki kartu “Laa ilaha illallah”. Kartu tersebut ternyata lebih berat dari dosa-dosanya yang begitu banyak. Ini semua karena ia memiliki shidq (sifat selalu membenarkan) dan ikhlas sehingga menghapuskan dosa-dosa yang ada. Begitu pula dosa seorang pezina yang ia memberikan minuman pada seekor anjing karena di dalam hatinya ada iman. Masih banyak contoh lainnya selain itu.
Ketiga: Amalan kebaikan sebagai pelebur dosa.
Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,
وَأَقِمِ الصَّلاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ
Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Huud: 114)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ إذَا اُجْتُنِبَتْ الْكَبَائِرُ
Di antara shalat lima waktu, di antara Jum’at yang satu dan Jum’at yang berikutnya, di antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan yang berikutnya, akan mengampuni dosa-dosa di antara kedunya asalkan dosa-dosa besar dijauhi.[1]
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.[2]
Dalam hadits lain, beliau bersabda,
مَنْ حَجَّ هَذَا الْبَيْتَ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.”[3]
Dalam hadits lain disebutkan,
فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلَاةُ وَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيُ عَنْ الْمُنْكَرِ
Keluarga, harta, dan anak dapat menjerumuskan seseorang dalam maksiat (fitnah). Namun fitnah itu akan terhapus dengan shalat, shaum, shadaqah, amr ma’ruf (mengajak pada kebaikan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran).[4]
Hadits lain pula,
مَنْ أَعْتَقَ رَقَبَةً مُؤْمِنَةً أَعْتَقَ اللَّهُ بِكُلِّ عُضْوٍ مِنْهَا عُضْوًا مِنْهُ مِنْ النَّارِ حَتَّى فَرْجَهُ بِفَرْجِهِ
Barangsiapa yang memerdekakan seorang budak mukminah, maka Allah akan memerdakan setiap anggota tubuhnya dari neraka. Sampai pun kemaluannya yang ia memerdekakan, itu pun akan selamat.[5]
Hadits-hadits di atas dan semisalnya terdapat dalam kitab shahih.
Dalam hadits lain disebutkan pula,
الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ وَالْحَسَدُ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
Sedekah itu akan memadamkan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api. Hasad akan memakan kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar.”[6]
Yang menjadi masalah dalam memahami hadits-hadits di atas, ada yang memahami bahwa amalan kebaikan itu hanya menghapuskan dosa-dosa kecil saja. Adapun dosa besar, itu baru bisa terhapus dengan taubat. Sebagaimana dalam sebagian hadits disebutkan,
مَا اُجْتُنِبَتْ الْكَبَائِرُ
Selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.” Maka kami akan menjawab masalah ini dari beberapa sisi.
-Bahasan bahwa kebaikan tidak selamanya menghapus dosa kecil, bisa pula dosa besar akan diulas dalam bahasan terakhir dari serial ini karena membutuhkan bahasan yang panjang dari Ibnu Taimiyah. Insya Allah …-
Sumber: Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyah, 7/489
***
Inti dari bahasan ini adalah dengan melakukan amalan kebaikan bisa menghapuskan dosa. Jadi jangan remehkan kebaikan sekecil pun juga. Wallahu walliyut taufiq.
Riyadh-KSA, 12 Shafar 1432 H (16/01/2011)
www.rumaysho.com
Keempat: Do’a sesama orang beriman kepada lainnya seperti melalui shalat jenazah.
Dari ‘Aisyah dan Anas bin Malik, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَا مِنْ مَيِّتٍ يُصَلِّي عَلَيْهِ أُمَّةٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ يَبْلُغُونَ مِائَةً كُلُّهُمْ يَشْفَعُونَ إلَّا شُفِّعُوا فِيهِ
Tidaklah seorang mayit dishalati oleh sekelompok kaum muslimin yang jumlahnya hingga 100 orang, maka mereka semua akan memberikan syafa’at pada mayit tersebut[1]
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,
مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جِنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلًا لَا يُشْرِكُونَ بِاَللَّهِ شَيْئًا إلَّا شَفَّعَهُمْ اللَّهُ فِيهِ
Tidaklah seorang muslim meninggal dunia lalu ia dishalati (dengan shalat jenazah) oleh 40 orang di mana mereka tidak berbuat syirik kepada Allah dengan sesuatu apa pun melainkan orang yang dishalati tadi akan mendapatkan syafa’at dari mereka.[2] Kedua hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim. Ini adalah do’a bagi seorang mukmin setelah ia mati. Tidak boleh dipahami bahwa ampunan bagi orang mukmin yang bertakwa ini disyaratkan jika ia menjauhi dosa besar, lalu dosa-dosa kecilnya saja yang diampuni. Penjelasan ini menunjukkan bahwa dosa si mayit tadi diampuni menurut dua kubu yang berselisih[3]. Dari sini dipahami pula bahwa do’a merupakan sebab ampunan bagi si mayit.
Kelima: Amalan kebaikan yang ditujukan untuk mayit.
Contohnya adalah sedekah. Amalan sedekah ini bermanfaat bagi mayit berdasarkan dalil yang shahih dan tegas serta berdasarkan kesepakatan para ulama. Begitu pula dengan memerdekakan dan haji bagi si mayit juga bermanfaat. Terdapat hadits shahih dalam Bukhari-Muslim yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صِيَامٌ صَامَ عَنْهُ وَلِيُّهُ
Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki utang puasa, maka ahli warisnya yang  nanti mempuasakan dirinya.[4]
Terdapat pula hadits semisal itu mengenai puasa nadzar dari riwayat yang lain. Amalan-amalan tadi tidak bisa kita pertentangkan dengan ayat,
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إلَّا مَا سَعَى
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.[5] Hal ini disebabkan dua alasan:
1. Telah terdapat dalil-dalil yang shahih yang mutawatir (lewat jalur yang banyak) ditambah dengan kesepakatan para ulama salaf bahwa seorang mukmin akan mendapatkan manfaat dari amalan yang bukan ia usahakan. Seperti dari do’a dan permintaan ampun dari para malaikat padanya sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا
(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Rabbnya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman.[6]
Begitu pula dengan firman Allah Ta’ala,
وَمِنَ الْأَعْرَابِ مَنْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَتَّخِذُ مَا يُنْفِقُ قُرُبَاتٍ عِنْدَ اللَّهِ وَصَلَوَاتِ الرَّسُولِ
Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan untuk mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh doa Rasul.”[7]
وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَات
Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.”[8] Seperti juga do’a orang yang melaksanakan shalat jenazah pada si mayit dan bagi orang –beriman- berziarah ke kuburnya.
2. Ayat di atas (surat An Najm ayat 39) secara tekstual tidaklah menunjukkan bahwa manusia akan mendapatkan manfaat dari hasil usahanya saja. Tidaklah dipahami bahwa ia tidak memiliki atau tidak berhak selain dari yang ia usahakan atau usaha orang lain tidak akan ia peroleh manfaatnya. Yang tepat adalah Allah masih mungkin memberinya manfaat dan rahmat dari amalan orang lain dan itu tidak menghalangi sama sekali. Sebagaimana Allah merahmati hamba dengan memberinya sebab agar keluar dari kesempitan. Allah subhanahu wa ta’ala dengan hikmah dan rahmat-Nya menyayangi hamba dengan sebab yang ia lakukan dan ini akan mengokohkannya dan semakin merahmatinya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِدَعْوَةِ إلَّا وَكَّلَ اللَّهُ بِهِ مَلَكًا كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ : آمِينَ وَلَك بِمِثْلِ
Tidaklah seseorang mendoakan saudaranya dengan suatu do’a melainkan Allah akan mengutus malaikat yang bertugas ketika ia berdo’a kepada saudaranya, malaikat itu pun berkata, “Aamiin (semoga Allah kabulkan), engkau pun akan dapat semisalnya.[9]
Sebagaimana terdapat hadits, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى عَلَى جِنَازَةٍ فَلَهُ قِيرَاطٌ ؛ وَمَنْ تَبِعَهَا حَتَّى تُدْفَنَ فَلَهُ قِيرَاطَانِ ؛ أَصْغَرُهُمَا مِثْلُ أُحُدٍ
Barangsiapa yang shalat jenazah, maka ia akan mendapatkan satu qiroth. Barangsiapa yang menambah dengan mengikutinya hingga dikuburkan, maka ia akan mendapatkan dua qiroth. Minimal ukuran qiroth adalah semisal gunung Uhud.[10] Sebagaimana Allah merahmati orang yang melaksanakan shalat jenazah lantas berdo’a untuk si mayit, demikian pula si mayit dirahmati dengan do’a orang yang masih hidup untuknya.
Pembahasan ini masih dilanjutkan pada pelebur dosa keenam s/d kesepuluh. Semoga Allah melebur setiap dosa kita dengan taubat, istighfar dan amalan kebaikan. Ya Allah, terimalah setiap taubat kami.
Sebab Keenam: Syafa’at[1] Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan yang lainnya pada pelaku (dosa besar)[2] di hari kiamat kelak.
Sebagaimana telah terdapat hadits mutawatir (dengan jalur periwayatan yang banyak) yang membicarakan tentang syafa’at. Seperti sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang shahih,
شَفَاعَتِي لِأَهْلِ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِي
Syafa’atku untuk pelaku dosa besar dari umatku.”[3]
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
خُيِّرْت بَيْنَ أَنْ يَدْخُلَ نِصْفُ أُمَّتِي الْجَنَّةَ ؛ وَبَيْنَ الشَّفَاعَةِ فَاخْتَرْت الشَّفَاعَةَ لِأَنَّهَا أَعَمُّ وَأَكْثَرُ ؛ أَتَرَوْنَهَا لِلْمُتَّقِينَ ؟ لَا . وَلَكِنَّهَا لِلْمُذْنِبِينَ المتلوثين الْخَطَّائِينَ
Separuh dari umatku akan dipilih untuk masuk surga atau akan diberi syafa’at. Maka aku pun memilih agar umatku diberi syafa’at kareana itu tentu lebih umum dan lebih banyak. Apakah syafa’at itu hanya untuk orang bertakwa? Tidak. Syafa’at itu untuk mereka yang terjerumus dalam dosa (besar).[4] [5]
Sebab Ketujuh: Musibah di dunia yang menjadi sebab terhapusnya dosa.
Sebagaimana disebutkan dalam shahihain (Bukhari-Muslim), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ ؛ وَلَا نَصَبٍ ؛ وَلَا هَمٍّ ؛ وَلَا حَزَنٍ ؛ وَلَا غَمٍّ ؛ وَلَا أَذًى – حَتَّى الشَّوْكَةُ يَشَاكُهَا – إلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran (pada pikiran), sedih (karena sesuatu yang hilang)[6], kesusahan hati[7] atau sesuatu yang menyakiti[8] sampai pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.”[9]
Sebab Kedelapan: Ujuan di alam kubur, juga siksaan dan kenikmatan yang menjadi sebab terhapusnya dosa-dosanya.
Sebab Kesembilan: Kengerian dan kesulitan pada hari kiamat.
Sebab Kesepuluh: Rahmat dan ampunan dari Allah tanpa sebab yang dilakukan oleh hamba.
Jika sudah jelas bahwa celaan dan hukuman akan terhindar pada pelaku dosa karena sepuluh sebab di atas, maka anggapan yang menyatakan bahwa hukuman bagi pelaku dosa besar (al kabair) hanya bisa terhapus dengan taubat berarti menyelisihi keterangan di atas.
[10 Pelebur Dosa ini diterjemahkan dari Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyah, 7: 487-501]
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

ENAM KELEMAHAN JIN

MESKIPUN jin dan setan memiliki kemampuan-kemampuan yang tidak dimiliki oleh manusia, akan tetapi Al-Qur’an dengan tegas mengatakan bahwa hakikatnya setan dan tipu dayanya itu adalah lemah. Berikut adalah beberapa macam kelemahan jin, di antaranya:


1. Tidak bisa mengalahkan orang-orang saleh.
Bukti bahwa setan atau jin tidak akan dapat mengalahkan orang saleh adalah perkataan setan sendiri ketika berdialog dengan Allah dalam surat al-Hijr ayat 39:
“Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka.” (QS. Al-Hijr 15: 39-40).

Dari ayat ini dapat dipahami bahwa yang menyebabkan setan itu dapat menguasai seseorang adalah karena perbuatan dosanya. Ketika seseorang itu dekat dengan Allah, maka setan pun akan lari dan tidak akan pernah berani mendekatinya apalagi menguasainya.

2. Setan takut dan lari oleh sebagian hamba Allah
Apabila seseorang betul-betul memegang ajaran agamanya dengan benar serta menancapkan keimanannya dengan tangguh, maka setan pun akan takut dan lari. Hal ini misalnya terdapat pada diri Umar bin Khatab. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Turmu-dzi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda kepada Umar: “Sesungguhnya setan sangat takut olehmu, wahai Umar.” (HR. Turmudzi).

Bukan hanya kepada Umar, akan tetapi setan (jin kafir) juga akan takut oleh orang-orang beriman yang betul-betul dengan keimanannya. Dalam al-Bidayah wan Nihayah, Ibnu Katsir pernah mengutip sebuah hadits berikut ini:
“Sesungguhnya orang mukminakan dapat mengendalikan (mengalahkan) syaithannya sebagaimana salah seorang dari kalian yang dapat mengendalikan untanya ketika bepergian.” (HR. Ahmad).

Bahkan, apabila seseorang betul-betul dan terus menerus taat dan shaleh, ia dapat membawa qarinnya (penyertanya, karena setiap manusia itu pasti disertai oleh setan (jin kafir) di sebelah kirinya dan malaikat di sebelah kanannya atau sering disebut dengan qarin) masuk Islam. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim berikut ini:

“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak ada seorangpun kecuali ia disertai oleh seorang qarin (penyerta) dari jin dan seorang qarin (penyerta) dari malaikat”. Para sahabat bertanya: “Apakah termasuk Anda juga wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Ya termasuk saya, hanya saja Allah menolong saya sehingga jin itu masuk Islam. Ia (jin tadi) tidak pernah menyuruh saya kecuali untuk kebaikan.” (HR. Muslim).

 3. Jin takluk dan taat kepada Nabi Sulaiman.
Di antara mukjizat Nabi Sulaiman adalah dapat menaklukan jin dan setan sehingga semuanya dapat bekerja atas perintahnya. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam ayat Al-Qur’an berikut ini dalam surat Shad ayat 36-38:
“Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu.” (QS. Shad ayat 36-38).
Mukjijat ini diberikan kepada Nabi Sulaiman sebagai pengabulan atas doanya yang mengatakan:
“Dan berikanlah kepadaku kerajaan yang tidak diberikan kepada seseorang setalahku.” (QS Shad 38:35).

Doa Nabi Sulaiman inilah yang menyebabkan Rasulullah tidak jadi untuk mengikat jin yang datang dengan melemparkan anak panah ke muka beliau. Dalam sebuah hadits Muslim dikatakan:
“Dari Abu Darda berkata : “Suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bangun, tiba-tiba kami mendengar Rasulullah mengatakan: “Aku berlindung kepada Allah darimu”, kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga berkata: “Allah telah melaknatmu” sebanyak tiga kali. Rasulullah lalu menghamparkan tangannya seolah-olah beliau sedang menerima sesuatu. Ketika Rasulullah selesai shalat, kami bertanya: “Wahai Rasulullah, kami mendengar anda mengatakan sesuatu yang belum pernah kami dengar sebelumnya. Kami juga melihat anda membukakan kedua tangan anda”. Rasulullah menjawab: “Barusan Iblis, musuh Allah datang membawa anak panah api untuk ditancapkan di muka saya, lalu aku berkata: “Aku berlindung kepada Allah darimu” sebanyak tiga kali, kemudian saya juga berakata: “Allah telah melaknatmu dengan laknat yang sempurna” sebanyak tiga kali. Kemudian saya bermaksud untuk mengambilnya. Seandainya saya tidak ingat doa saudara kami, Sulaiman, tentu saya akan mengikatnya sehingga menjadi mainan anak-anak penduduk Madinah.” (HR. Muslim).

4. Jin atau setan tidak dapat menyerupai Rasulullah
Setan dan jin tidak dapat menyerupai bentuk dan muka Rasulullah Saw. Oleh karena itu, apabila seseorang bermimi melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka ia sungguh telah melihatnya. Dalam hadits shahih dikatakan:
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang bermimpi melihatku, maka dia sungguh telah melihatku, karena setan tidak dapat menyerupaiku.” (HR. Muslim).

5. Jin dan setan tidak dapat melewati batas-batas tertentu di langit
Sekalipun jin dan setan mempunyai kelebihan dapat bergerak dengan cepat, akan tetapi mereka tidak akan dapat melewati batas-batas yang sudah ditetapkan yang tidak dapat dilalui selain oleh para malaikat. Karena apabila mereka berani melewatinya, maka mereka akan binasa dan hancur. Karena itu pula, jin tidak dapat mengetahui dan mencuri informasi dari langit sehingga apa yang dibisikkannya ke tukang-tukang ramal dan dukun adalah kebohongan semata. Untuk lebih jelasnya akan hal ini, dapat dilihat dalam surat al-Rahman ayat 33-35.

6. Jin tidak dapat membuka pintu yang sudah ditutup dengan menyebut nama Allah
Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tutuplah pintu-pintu, dan sebutlah nama Allah (ketika menutupnya), karena setan tidak akan membuka pintu yang sudah terkunci dengan menyebut nama Allah. Tutup jugalah tempat air minum (qirab dalam bahasa Arab adalah tempat menyimpan air minum yang terbuat dari kuit binatang) dan bejana-bejana kalian (untuk masa sekarang seperti lemari, bupet, kulkas dan lainnya) sambil menyebut nama Allah, meskipun kalian hanya menyimpan sesuatu di dalamnya dan (ketika hendak tidur), matikanlah lampu-lampu kalian.” (HR. Muslim).

Jumaat, 21 Mac 2014

TUJUH AZAB YANG DI LIHAT.

7 AZAB YANG DILIHAT PENGGALI KUBUR
Terdapat seorang pemuda yang kerjanya adalah menggali kubur dan mencuri kain kafan untuk dijual. Pada suatu hari, pemuda tersebut berjumpa dengan seorang alim/ahli ibadah untuk menyatakan kekesalannya dan keinginan untuk bertaubat kepada Allah s.w.t.
Dia berkata, “Sepanjang aku menggali kubur untuk mencuri kain kafan, aku telah melihat 7 perkara ganjil yang menimpa mayat-mayat tersebut. Lantaran aku merasa sangat insaf atas perbuatanku yang sangat keji itu dan ingin sekali bertaubat.”
1.> Yang pertama, aku lihat mayat yang pada siang harinya menghadap kiblat. Tetapi apabila aku menggali semula kuburnya pada waktu malam, aku lihat wajahnya telahpun membelakangkan kiblat. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?” tanya pemuda itu.
Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang telah mensyirikkan Allah s.w.t. sewaktu hidupnya. Lantaran Allah s.w.t. menghinakan mereka dengan memalingkan wajah mereka dari mengadap kiblat, bagi membezakan mereka daripada golongan muslim yang lain,” jawab ahli ibadah tersebut.
2.> Sambung pemuda itu lagi, “Golongan yang kedua, aku lihat wajah mereka sangat elok semasa mereka dimasukkan ke dalam liang lahad. Tatkala malam hari ketika aku menggali kubur mereka, ku lihat wajah mereka telahpun bertukar menjadi ****. Mengapa begitu halnya, wahai tuan guru?”
Jawab ahli ibadah tersebut, “Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang meremehkan dan meninggalkan solat sewaktu hidupnya. Sesungguhnya solat merupakan amalan yang pertama sekali dihisab. Jika sempurna solat, maka sempurnalah amalan-amalan kita yang lain,”
3.> Pemuda itu menyambung lagi, “Wahai tuan guru, golongan yang ketiga yang aku lihat, pada waktu siang mayatnya kelihatan seperti biasa sahaja. Pabila aku menggali kuburnya pada waktu malam, ku lihat perutnya terlalu gelembung, keluar pula ulat yang terlalu banyak daripada perutnya itu.”
Jawab ahli ibadah tersebut “Mereka itulah golongan yang gemar memakan harta yang haram, wahai anak muda,” balas ahli ibadah itu lagi.
4.> Golongan keempat, ku lihat mayat yang jasadnya bertukar menjadi batu bulat yang hitam warnanya. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?”
Jawab ahli ibadah itu, “Wahai pemuda, itulah golongan manusia yang derhaka kepada kedua ibu bapanya sewaktu hayatnya. Sesungguhnya Allah s.w.t. sama sekali tidak redha kepada manusia yang menderhakai ibu bapanya.”
5.> Ku lihat ada pula mayat yang kukunya amat panjang, hingga membelit-belit seluruh tubuhnya dan keluar segala isi dari tubuh badannya,” sambung pemuda itu.
Anak muda, mereka itulah golongan yang gemar memutuskan silaturrahim. Semasa hidupnya mereka suka memulakan pertengkaran dan tidak bertegur sapa lebih daripada 3 hari. Bukankah Rasulullah s.a.w. pernah bersabda, bahawa sesiapa yang tidak bertegur sapa melebihi 3 hari bukanlah termasuk dalam golongan umat baginda,” jelas ahli ibadah tersebut.
6.> Wahai guru, golongan yang keenam yang aku lihat, sewaktu siangnya lahadnya kering kontang. Tatkala malam ketika aku menggali semula kubur itu, ku lihat mayat tersebut terapung dan lahadnya dipenuhi air hitam yang amat busuk baunya,”
Wahai pemuda, itulah golongan yang memakan harta riba sewaktu hayatnya,” jawab ahli ibadah tadi.
7.> Wahai guru, golongan yang terakhir yang aku lihat, mayatnya sentiasa tersenyum dan berseri-seri pula wajahnya. Mengapa demikian halnya wahai tuan guru?” tanya pemuda itu lagi.
Jawab ahli ibadah tersebut, “Wahai pemuda, mereka itulah golongan manusia yang berilmu. Dan mereka beramal pula dengan ilmunya sewaktu hayat mereka. Inilah golongan yang beroleh keredhaan dan kemuliaan di sisi Allah s.w.t. baik sewaktu hayatnya mahupun sesudah matinya.” Ingatlah, sesungguhnya daripada Allah s.w.t kita datang dan kepadaNya jualah kita akan kembali. Kita akan di pertanggungjawabkan atas setiap amal yang kita lakukan, hatta walaupun amalan sebesar zarah.

HATI YANG TERBUKA

HATI YANG TERBUKA

Tidak ada BAHAGIA.
Bagi hati yang BURUK SANGKA.
Tidak ada PUTUS ASA.
Bagi hati yang BERUSAHA.
Tidak ada TAMAK HALOBA.
Bagi hati yang REDHA.
Tidak ada HURU HARA.
Bagi hati yang BERDOA.
Tidak ada DUKA NESTAPA.
Bagi hati yang TERBUKA.
INSYAA ALLAH (^_^)v.

Rabu, 19 Mac 2014

HIDUP INI INDAH DENGAN MENIKAH


HIDUP INI INDAH DENGAN MENIKAH

Dunia ini adalah tempat KENIKMATAN.
Dan seindah-indah KESENANGAN.
Adalah wanita yang BERIMAN.

Baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
TIGA kelompak manusia yang kesemua mereka menjadi kewajipan ALLAH Azza wa Jalla untuk menolong nya :
Pertama : Orang yang berjihad di jalan ALLAH Taala.
Kedua : Orang yang bernikah untuk menjaga diri nya dari dosa.
Ketiga : Orang yang mempunyai hutang dan berniat membayar nya.
( H.R.Al-Hakim ).

SEDIKIT-SEDIKITKAN

SEDIKIT-SEDIKITKAN

KESELESAAN tubuh badan akan kita dapatkan.
Dengan sedikit nya MAKAN.
KEDAMAIAN kerohanian akan kita dapatkan.
Dengan sedikit nya KEJAHATAN.
KETENANGAN hati dan fikiran akan kita dapatkan.
Dengan sedikitnya ANGAN-ANGAN.
KESELAMATAN lisan akan kita dapatkan.
Dengan sedikitnya PERKATAAN.
KEINDAHAN kehidupan akan kita dapatkan.
Dengan sedikitnya KEBENCIAN.
INSYAA ALLAH (^_^)v

Isnin, 17 Mac 2014

TIGA PERKARA MELUPAKAN KITA


TIGA PERKARA MELUPAKAN KITA

Sayyidatina Aisyah radhiallahu anha pernah bertanya satu persoalan penting kepada Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam :
Wahai kekasih ku Ya Rasulullah !
Di manakah TEMPAT orang yang mencintai LUPA kepada yang di cintainya ?
Maka jawab Baginda :
Ada TIGA tempat yang dia menjadi LUPA :
Pertama : Ketika di timbang AMAL nya. Apakah RINGAN atau BERAT kedudukan nya.
Kedua : Ketika menerima buku catatan AMAL nya. Apakah dengan tangan KANAN nya atau dengan tangan KIRI nya.
Ketiga : Ketika keluar ULAR besar MENGEPUNG mereka dan berkata :
Aku di suruh mencari TIGA jenis MANUSIA :
Pertama : Orang yang SYIRIK.
Kedua : Orang yang KEJAM dan ZALIM.
Ketiga : Orang yang TIDAK PERCAYA dengan hari ini.

TUJUH KEAJAIBAN TANGISAN


TUJUH KEAJAIBAN TANGISAN.

1. Membantu penglihatan.
Air mata ternyata membantu penglihatan seseorang, jadi bukan hanya mata itu sendiri. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.

2. Membunuh kuman.
Tak perlu obat tetes mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteri alami. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 persen bakteri-bakteri yang tertinggal dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin dan tempat-tempat yang mengandung bakteri, hanya dalam 5 menit.

3. Meningkatkan keceriaan.
Seseorang yang menangis bisa menurunkan level depresi karena dengan menangis, mood seseorang akan terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena emosi mengandung 24 persen protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.

4. Mengeluarkan keracunan.
Seorang ahli biokimia, William Frey telah melakukan beberapa studi tentang air mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun.
Tapi jangan salah, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa ia membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya lewat mata.

5. Mengurangi kerunsingan.
Bagaimana menangis bisa mengurangi kerunsingan ? Air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin.
Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-penyak­­­it yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi.

6. Membangun perhubungan.
Selain baik untuk kesehatan fisik, menangis juga bisa membantu seseorang membangun sebuah perhubungan. Biasanya seseorang menangis setelah menceritakan masalahnya di depan teman-temannya atau seseorang yang bisa memberikan dukungan, dan hal ini bisa meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan juga bersosialisasi.

7. Melegakan perasaan.
Semua orang rasanya merasa demikian. Meskipun anda didera berbagai macam masalah dan cobaan namun setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega.
Setelah menangis, sistem limbik, otak dan jantung akan menjadi lancar, dan hal itu membuat seseorang merasa lebih baik dan lega. Keluarkanlah masalah di pikiranmu lewat menangis, jangan dipendam karena anda bisa menangis meledak-ledak.
Jadi, tidak apa-apa kalau anda menangis sesekali bukan hari-hari.

Jumaat, 14 Mac 2014

TANDA CINTA


ADA BERANI KE..

Bukan semua orang BERANI melihat KEKURANGAN diri nya.
Kerana dia merasa SEMPURNA.
Paling BENCI bila ada orang MENEGUR nya.
Kerana dia merasa teguran itu MENGHINA diri nya.

Bagi para sahabat Baginda :
Orang yang BESAR JIWA nya.
Menerima teguran saudara nya sebagai TANDA CINTA.
Bilal bin Sa'ad telah berkata :
Seorang teman yang setiap kali BERJUMPA dengan mu.
Memberitahukan KEBURUKAN mu.
Adalah lebih BAIK daripada seorang teman yang setiap kali berjumpa dengan mu.
Memberikan WANG kepada mu.

Sayyidina Umar bin Al-Khatthab radhiallahu anhu telah berkata :
Orang yang paling saya CINTA.
Adalah seseorang yang menunjukkan KESALAHAN-KESALAHAN saya.

DARI KERANA MATA

DARI KERANA MATA

Janganlah mata LALAT kita jadikan pandangan.
Kerana mata lalat hanya mencari KEBUSUKAN dan KEBURUKAN.
Yakni hanya melihat KEAIBAN dan KESALAHAN.
Jadikanlah mata LEBAH sebagai pegangan.
Kerana mata lebah hanya mencari KEWANGIAN dan KEINDAHAN.
Yakni memandang KEBAIKAN dan KELEBIHAN.
Bila melihat dengan KASIH SAYANG dan BELAS KASIHAN.
Kita akan terjumpa banyak KEBAIKAN.
Bila melihat dengan KEDENGKIAN dan KEBENCIAN.
Kita tidak akan terjumpa sebarang KEBAIKAN.
Walaupun hanya sebesar KUMAN

FITNAH ITU BAHAYA


Fitnah itu TIDOR sifat NYA.
Maka JANGANLAH kita MEMBANGUNKAN nya.

ADA JALAN.


ADA JALAN

Jika ada KESABARAN.
Akan ada PERTOLONGAN.
Jika ada KESYUKURAN.
Akan ada PERTAMBAHAN.
Jika ada PENYERAHAN.
Akan ada KEMUDAHAN.
Jika ada PENGHARAPAN.
Akan ada KEKUATAN.
Jika ada KESUNGGUHAN.
Akan ada PENYELESAIAN.
Jika ada KEMAAFAN.
Akan ada KETENANGAN.
Jika ada KETAQWAAN.
Akan ada KEBAHAGIAAN.
INSYAA ALLAH (^_^)v.

JAGA-JAGA EMPAT PERKARA

 JAGA-JAGA EMPAT PERKARA

 BURUK SANGKA itu DOSA.
 Tetapi buruk sangka kepada ISTERI atau SUAMI anda.
 Lebih BERGANDA dosa nya.

 DUSTA itu perbuatan TIDAK TERPUJI.
 Tetapi dusta kepada suami atau isteri SENDIRI.
 Adalah lebih TIDAK TERPUJI.

 MEMBUKA AIB orang itu TERLARANG.
 Tetapi membuka AIB suami atau isteri TERSAYANG.
 Adalah SANGAT terlarang.

 Mudah MARAH itu KEJI.
Tetapi MUDAH marah kepada suami atau isteri.
Adalah LEBIH keji.

Sabtu, 1 Mac 2014

TAMAN HATI

TAMAN HATI

Baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
Takutilah ALLAH di mana sahaja kamu berada.
Ikutilah kejahatan dengan kebaikan kerana kebaikan menghapuskan dosa.
Dan berakhlaqlah bersama manusia.
Dengan akhlaq yang mulia.
( H.R.Imam At-Tarmidzi dan Al-Hakim ).

Apabila kita menutup mata.
Jangan di cari pusara kita di alam nyata.
Tetapi carilah di dalam jiwa setiap manusia.
Mereka berdoa untuk kita.

BAHAGIA YANG SIA-SIA

Yang paling menyedihkan saat kita BERDUKACITA.
Bukalah kerana menitis nya AIRMATA.
Tetapi saat yang paling menyedihkan dalam hidup KITA.
Adalah ketika kita tertawa BAHAGIA.
Tanpa ada orang yang bisa kita ajak TERTAWA.
Kebahagiaan yang tidak dapat di kongsi BERSAMA-SAMA.
Adalah kebahagiaan yang SIA-SIA.

JADILAH


JADILAH

Jadilah TAMPAN dengan KEJUJURAN.
Jadilah CANTIK dengan KESOPANAN.
Jadilah INDAH dengan KEMURAHAN.
Jadilah KAYA dengan KEBAIKAN.
Jadilah MANIS dengan SENYUMAN.

Sekadar Renungan :
Sebagaimana kita MENUTUP mata orang yang MATI perlahan-lahan.
Maka kita patut MEMBUKA mata orang yang HIDUP perlahan-lahan.