♥ RENUNGAN BERSAMA : ANUGERAH TERBAIK UNTUK ORANG YANG KITA CINTA ADALAH MEMBERIKAN CONTOH TAULADAN YANG BAIK KEPADA MEREKA.
♥ Ada sebuah kisah nyata yang diambil dari buku Qishasasu Muatsirat Lilfatayat karya Ahmad salim Badwilan.
♥ Ada
seorang wanita yang baru saja dipersunting menjadi istri oleh seorang
laki-laki. Lazimnya tradisi di Timur Tengah saat malam pertama si
isteri menyiapkan hidangan pembuka bagi suami. Mereka berkumpul mesra di
ruang makan.
♥ Tiba-tiba keduanya mendengar suara ketukan
pintu. Sang suami menghentak dan berkata gusar : Siapa tamu yang datang
mengganggu ?
♥ Berdirilah si isteri menuju pintu lalu bertanya dari balik pintu : Siapa tu ?
♥ Terdengar jawaban : Saya adalah pengemis yang meminta sedikit makanan.
♥ Si isteri kemudian menyampaikan kepada suaminya : Dia pengemis meminta sedikit makanan.
Marah si suami sembari berkata : Hanya gara-gara pengemis ini istirahat
kita terganggu apalagi kita sedang menikmati malam pertama kita.
♥ Si suami bergegas keluar dan langsung menghantam pengemis itu secara
bertubi-tubi. Sesat kemudian terdengar rintihan dan tangisan.
Si pengemis berlalu membawa rasa lapar dan luka yang memenuhi ruh jasad dan kehormatannya.
♥ Si suami kembali menemui istrinya di dalam kamar pengantin dengan hati yang penuh emosi karena gangguan yang terjadi barusan.
Sejurus kemudian si suami terkena sesuatu menyerupai penyakit kesurupan
lalu dia merasa dunia menyempit dan menghimpitnya dengan kekerasan.
Lalu dia berlari keluar rumah dengan menjerit meninggalkan istrinya yang
ketakutan.
♥ 15 tahun berlalu...
♥ Sang isteri yang
ditinggal suaminya ini mendapat pinangan lagi dari lelaki lain. Ia pun
menerima dan mereka melangsungkan pernikahan.
♥ Pada malam
pertama suami istri tersebut berkumpul didepan hidangan pembuka yang
telah disajikan. Tiba-tiba keduanya mendengar suara ketukan pintu.
Berkata suami kepada istrinya : Pergilah bukakan pintu.
♥ Si isteri menuju pintu dan bertanya : Siapa tu ?
Pengemis meminta sesuap nasi kata tamu tersebut.
Si isteri menemui suaminya yang langsung menanyakan siapa tamu. Si isteri berkata : Pengemis meminta sesuap nasi.
♥ Maka si suami berkata : Panggil dia kemari dan siapkan seluruh
makanan ini diruang tamu lalu persilahkan dia makan sampai kenyang.
Si isteri bergegas menyiapkan hidangan membukakan pintu lalu mempersilahkan pengemis itu untuk makan.
♥ Si isteri kembali menemui suaminya dengan tangisan. Suaminya bertanya
: Ada apa denganmu ? Kenapa kamu menangis ? Apa yang terjadi ? Apakah
pengemis itu menghinamu ?
Si istri menjawab dengan linangan air mata yang memenuhi matanya : Tidak.
Dia mengganggumu ? tanya suaminya
Tidak jawabnya.
Dia menyakitimu ? tanya suaminya.
Tidak jawabnya.
Lalu kenapa engkau menangis ? tanya suaminya.
♥ Si isteri lantas berkata : Pengemis yang duduk di ruang tamumu dan
menyantap hidanganmu adalah mantan suamiku lima belas tahun yang lalu.
Pada malam penganti itu ada pengemis datang dan suamiku memukulinya
dengan keras. Setelah itu mantan suamiku kembali menemuiku dengan dada
yang sempit. Aku menyangkanya dia terkena jin atau kesurupan. Dia lari
meninggalkan rumah tanpa ada kabar sampai malam ini. Ternyata dia
menjadi pengemis.
♥ Si suami tiba-tiba menangis….
Istrinya bertanya : Apa yang membuatmu menangis ?
Tahukah kamu siapa pengemis yang dipukul oleh mantan suamimu dulu ?
Siapa dia ? tanya sang istri ingin tahu.
Sesungguhnya pengemis itu adalah aku suaminya memberitahu.
♥ Moral Cerita
♥ Kita tak pernah tahu apa yang terjadi esok hari di dalam kehidupan
bahkan satu jam atau satu detik ke depan. Roda hidup terus memberi
putaran.. Tatkala kita menjalani kehidupan maka apa yang kita taburkan
maka itulah yang kita tuaikan . Beberapa kepercayaan menyebutnya
sebagai karma sementara secara ilmiah inilah hukum pembalasan..
♥ Ketika kita berbuat kejahatan pada setiap insan maka Tuhan yang
menciptakan keseimbangan di alam semesta ini menjalankan hukum
aksi-reaksi tersebut pada diri yang di ciptakan.. Maka berbuatlah baik
sekuat mungkin agar kita pun mendapat ganjaran setimpal dari setiap
kebaikan.
♥ Di sisi lain bagi kaum perempuan. Alangkah indah
menjaga kehormatan dan menjadi isteri dan ibu yang baik bagi keluarga
yang di idamkan. wanita pada kisah nyata di atas tetap berpegang pada
hukum agama yang ia amalkan untuk menjaga kehormatan dan kesetiaan pada
suami dengan penuh ketaatan.
♥ Sementara para suami dan siapa
pun lelaki yang kelak menjadi seorang imam maka adalah sebuah kehormatan
bagi kaum pria menjadi kepala rumah tangga. Memberi teladan yang baik
kepada isteri dan anak-anak adalah semulianya ketundukan kepada ALLAH
Subhanahu Wa Ta'ala. Termasuk memberi contoh kemurahan kebaikan hati
pada tetangga dan sesama manusia. Maka Insya Allah mendapat kebaikan
yang sama.
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
0 ulasan:
Catat Ulasan